Jumat, 12 September 2025

THE POWER OF NUMBERS


 *THE POWER OF NUMBERS*


Seandainya peradaban manusia tidak mengenal angka, bagaimana jadinya? Bisa dibayangkan, kita tidak akan pernah tahu berapa umur kita. Tidak ada tanggal lahir, tidak ada pula ulang tahun ke-20 atau ke-30. Kita hanya bisa mengira-ngira, "Sepertinya saya sudah hidup lama sekali."


Dalam jual beli, semua akan menjadi serba rumit. Tidak ada harga, tidak ada jumlah. Mau beli 5 buah apel? Kita hanya bisa berkata, "Beri saya beberapa apel." Penjual pun bingung harus memberi berapa. Transaksi hanya bisa dilakukan dengan sistem barter.


Pembangunan gedung, jembatan, dan jalan pun akan mustahil. Tidak ada ukuran panjang, lebar, atau tinggi. Arsitek tidak bisa membuat rancangan yang presisi. Bangunan akan menjadi tidak stabil dan berbahaya.


Angka juga ibu dari ilmu pengetahuan. Tanpa angka, ilmu fisika, kimia, biologi, bahkan astronomi tidak akan pernah maju. Kita tidak akan pernah tahu jarak bumi ke bulan, kecepatan cahaya, atau berapa banyak galaksi di alam semesta. Semuanya hanya akan menjadi misteri.


Sudah jelas, angka adalah nikmat Allah yang luar biasa besar. Angka membuat hidup kita menjadi teratur, terukur, dan terencana. Kita bisa mengetahui berapa banyak uang yang kita miliki, berapa jarak ke suatu tempat, dan berapa banyak waktu yang kita butuhkan.


Al-Quran juga banyak mengangkat kisah yang berkaitan dengan angka, salah satunya kisah Nabi Syuaib yang memberi syarat kepada Nabi Musa untuk bekerja padanya selama 8 tahun, dalam Surat Al-Qashash ayat 27.


Apa jadinya bila Nabi Syuaib hanya memerintahkan untuk bekerja selama beberapa tahun? Tentu Nabi Musa akan bingung, beberapa tahun itu seberapa lama? Angka itulah yang membuat perintah tersebut menjadi jelas dan dimengerti.


Oleh karena itu, bila kita ingin bertumbuh menjadi pribadi yang lebih baik, libatkan angka dalam perencanaan yang kita buat. Karena sesuatu yang tidak terukur, tidak bisa ditingkatkan. Orang barat menyebutnya sebagai,


_What can't be measured, can't be improved._


Kita tidak bisa hanya berkata, "Saya ingin lebih sehat," karena kalimat ini belum jelas dan belum dapat dimengerti. Bahkan kita juga tidak tahu kapan akan tercapai, karena tidak ada paramaternya.


Alih-alih begitu, lebih tepat jika kita mengubahnya menjadi, "Saya akan jalan kaki satu jam setiap hari, dan konsumsi gula harian 4 sendok makan."


Tanpa angka, semua target kita hanya akan menjadi angan-angan. "Saya ingin lebih baik" hanya akan menjadi kalimat kosong.


Ubah target tersebut menjadi, "Saya akan tilawah 15 menit sehari, dan mulai merutinkan Shalat Dhuha 2 rakaat."


Angka memberikan kita tolok ukur yang jelas. Angka mengubah mimpi menjadi target yang bisa dicapai dan dipertanggungjawabkan.


Jangan biarkan hidup jadi abstrak. Tak ada standar dan tak ada kemajuan yang bisa diraba. Kita hanya merasa, tapi tak tahu seberapa jauh kita sudah melangkah.


Maka, mulai sekarang ukurlah setiap aspek kehidupan dengan angka yang konkret. Jangan biarkan hari-hari berlalu tanpa target yang jelas dan progres yang terukur. Karena hanya dengan angka, kita bisa membuktikan bahwa hidup kita benar-benar bergerak maju, bukan sekadar berputar di tempat yang sama.


_Dari hati, untuk hari ini._

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan tinggalkan komentar anda disini, komentar spam akan masuk kotak spam

KUMPULAN PERANGKAT PEMBELAJARAN LENGKAP SEMUA MAPEL JENJANG SMA

KUMPULAN RPP/MODUL AJAR DEEP LEARNING UNTUK SMA LENGKAP *Kelas X:* https://drive.google.com/drive/folders/14fUTpUBSI3VEf0FAAauh4Dtk3Tojm300?...