*KUNCI UNTUK MENGENDALIKAN SUASANA*
Suatu malam saya menghadiri undangan pengajian dalam rangka _walimatun nikah._ Kebetulan saya belum tahu lokasinya di mana, sehingga kami semua berangkat dengan kendaraan bermotor diarahkan oleh pemandu jalan.
Ternyata, acara diselenggarakan tepat di pinggir rel kereta api! Sebelum pengajian dimulai, saya sudah menduga bagaimana terganggunya para jamaah nanti dengan suara kereta yang datang setiap 5-10 menit sekali itu.
Tetapi anehnya begitu acara berjalan, jamaah yang didominasi oleh penduduk setempat tidak terlihat terusik sedikit pun. Mereka tetap tenang, menyimak, dan khusyuk. Seolah-olah kereta itu tidak pernah lewat.
Padahal bagi saya yang baru pertama kali datang ke wilayah tersebut, suara kereta yang lewat dengan deru kerasnya terasa begitu mengganggu, nyaris memecah konsentrasi.
Baru saya mengerti, inilah letak kekuatan fokus. Mana yang layak mendapat perhatian kita. Bagaimana kemampuan memilih apa yang layak diserap dan apa yang cukup dilewatkan.
Fokus adalah penyaring realitas, ia mengubah suasana tanpa mengubah keadaan. Seperti seorang fotografer yang memutar lensa, meski keramaian di latar belakang tetap ada, tapi hanya satu titik yang dipertajam. Sisanya diburamkan.
Seperti seorang juru masak di dapur restoran yang ramai. Meski dikelilingi suara bising para staf dapur lainnya yang sedang bekerja, ia tetap bisa menghasilkan santapan yang lezat karena fokusnya hanya pada hidangan yang sedang ia masak.
Bukankah dalam shalat berjamaah, kita diajarkan untuk fokus mendengarkan suara imam. Kita tidak boleh mengerjakan dua rukun shalat mendahului ataupun tertinggal dari imam. Semua ini tentu membutuhkan fokus.
Rasulullah bersabda dalam Hadist riwayat Thabrani dan Baihaqi,
إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ إِذَا عَمِلَ أَحَدُكُمْ عَمَلًا أَنْ يُتْقِنَهُ
_"Sesungguhnya Allah mencintai seorang hamba yang bila ia bekerja maka mengerjakannya dengan itqan."_
Al-Imam Ghazali ketika menguraikan tentang _itqan_ ini beliau berkata,
الإِتْقَانُ هُوَ أَنْ تَبْذُلَ فِي عَمَلِكَ أَتَمَّ مَا عِنْدَكَ مِنْ فِكْرٍ وَتَرْكِيزٍ وَتَنْسِيقٍ وَحَمَاسٍ وَأَفْضَلِ الْمَوَادِّ
_"Itqan adalah mencurahkan dalam pekerjaanmu seluruh kemampuan terbaik dari pikiran, fokus, koordinasi, semangat, dan bahan terbaik."_
Kehidupan tak pernah benar-benar tenang. Akan selalu ada suara yang mencoba mengalihkan kita. Tapi jika kita memilih untuk fokus pada yang baik, pada yang bermakna, maka di pinggir rel kereta pun kita bisa merasakan kedamaian.
Fokus itu bukan pelarian dari kenyataan. Fokus adalah keputusan sadar untuk memilih apa yang layak menjadi pusat perhatian kita. Dan keputusan itu bisa mengubah segalanya.
_Dari hati, untuk hari ini._
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan tinggalkan komentar anda disini, komentar spam akan masuk kotak spam