*MASALAH BUKAN KEBETULAN, TAPI SUDAH DALAM PERHITUNGAN*
Antrian panjang terjadi di jalan tol saat perjalanan dari Bandung menuju Jakarta. Ada perbaikan jalan rupanya. Saat sedang merayap itu, sebuah hal menarik perhatian. Yaitu truk besar yang persis bersebelahan dengan mobil saya.
Truk ini adalah truk pengangkut mobil dua tingkat. Namun ketika itu sedang tidak mengangkut mobil. Untuk pertama kalinya saya melihat _car carrier_ sedekat itu. Apalagi jenis _double deck_ yang cukup untuk mengangkut tiga mobil sedan di masing-masing tingkatnya.
Panjangnya luar biasa, dirancang khusus untuk mengangkut mobil-mobil baru dari pabrik. Rangkanya terbuat dari besi-besi tebal yang saling menyilang. Aura kekuatannya terpancar jelas.
Palang-palang besinya terlihat begitu kokoh, mampu menahan beban berton-ton. Sambungan-sambungannya dilas dengan rapi dan kuat, menunjukkan betapa presisi pembuatannya.
Dari dekat, ban-ban truk itu tampak besar dan gagah, siap menaklukkan berbagai macam medan. Gardannya tangguh, menjamin tenaga besar yang dibutuhkan untuk menopang beban berat.
Sebuah truk raksasa seperti itu tentu tidak dibangun secara kebetulan. Ia dirancang khusus untuk menyelesaikan pekerjaannya. Demikian pula, diri kita adalah hasil dari sebuah rancangan Yang Maha Teliti yang telah memperhitungkan segala sesuatu.
Kita harus memiliki keyakinan penuh bahwa kita telah dilengkapi dengan segala kekuatan, kecerdasan emosional, dan ketangguhan yang kita butuhkan untuk menyelesaikan masalah kehidupan.
Sebuah nasihat yang indah disampaikan oleh Syaikh Ali Thanthawi,
اللَّهُ يُعِدُّ الْعَبْدَ بِالْبَلَاءِ كَمَا يُعِدُّ الْجُنْدِيَّ بِالْحَرْبِ
_(Allah mempersiapkan hamba-Nya dengan ujian, sebagaimana seorang prajurit dipersiapkan untuk perang)_
Maka, jika hari ini hidup terasa berat, ingatlah bahwa tidak ada muatan yang diberikan kepada truk melebihi kapasitasnya. Begitu pun kita. Masalah yang datang bukanlah kesalahan distribusi, melainkan bagian dari desain. Jika tantangan itu menghampiri, itu berarti kita memang sanggup menanggungnya.
Seringkali kita meragukan kemampuan sendiri karena terlalu fokus pada besarnya beban, bukan pada kekuatan diri sendiri yang telah Allah anugerahkan kepada kita. Padahal, sebagaimana truk pengangkut itu tidak dibuat dari bahan tipis dan sambungan lemah, kita pun tidak dibentuk dari jiwa yang rapuh.
Yang perlu dilakukan adalah percaya jika jalan ini diberikan pada kita, maka kaki ini pasti sudah dipersiapkan untuk melaluinya. Jadi, berhentilah bertanya “Kenapa ini terjadi padaku?” Dan mulailah meyakini, “Karena akulah orang yang tepat untuk melewati ini.”
_Dari hati, untuk hari ini._
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan tinggalkan komentar anda disini, komentar spam akan masuk kotak spam