Kamis, 03 Juli 2025

JANGAN KAGET JIKA BALASAN KEBAIKAN TIDAK SELALU KEBAIKAN

 *JANGAN KAGET JIKA BALASAN KEBAIKAN TIDAK SELALU KEBAIKAN*


Pernah dengar cerita tentang perempuan yang sabar di sisi suaminya saat semua orang pergi? Suaminya adalah pengusaha yang sedang bangkrut dan utangnya dimana-mana.


Perempuan ini rela menanggung malu ketika debt collector terus menggedor pintu, diabaikan keluarganya, bahkan saat suaminya sakit parah berbulan-bulan dan divonis tak bisa selamat, ia setia merawat suaminya yang terbaring lemah.


Kini pelan-pelan semua pulih, usaha sang suami bangkit, hartanya kembali berlimpah, apa balasannya? Bukan pelukan hangat, bukan ucapan terima kasih, melainkan wanita lain yang secara sepihak dijadikan istri kedua oleh suaminya.


Perempuan itu memilih pergi. Baginya, cinta harusnya tidak menyakitkan. Ia sabar jika kebaikannya selama ini dibalas sakit, barangkali memang sedang diajarkan ikhlas oleh Allah.


Adalagi kisah tentang seorang pria baik hati yang membantu temannya bangkit dari keterpurukan. Ia memberi modal, membuka jaringan, bahkan mengajarkan ilmunya.


Satu waktu giliran pria itu yang sedang jatuh. Di titik terendahnya ia mencoba meminta bantuan temannya, namun justru kata-kata pedas yang didapat.


"Bisnis adalah bisnis, jangan bawa-bawa pertemanan!" Padahal dulu, pertemananlah yang jadi alasan ia membantu.  


Pria itu mendapat hikmah berharga, bahwa berbuat baik itu bukan transaksi. Kita menolong orang lain bukan untuk mengharap kembalian darinya, tapi semata diniatkan untuk keridhaan Allah.


Kita mungkin pernah melihat sendiri, seorang pegawai kantor. Ia ajari teman kerjanya bantu bereskan laporan, koreksi draf, bahkan sering tutupi kesalahan temannya.


Semakin hari temannya jadi semahir dia, hingga berhasil dapat promosi jabatan. Apa yang terjadi setelah si teman posisinya lebih tinggi? Ia justru menjatuhkan. Orang yang dulu mengajarkan banyak keterampilan itu kini dianggap saingan.


Tak semua kebaikan kita dibalas dengan kebaikan mereka. Tapi satu hal yang pasti, Allah tidak pernah menyia-nyiakan amal. Bahkan kalau orang lain mengkhianati, Allah tetap mencatat setiap kebaikan kita dengan sempurna.


Oleh karena itu ada nasihat bijaksana yang berkata, 


اتَّقِ شَرَّ مَنْ أَحْسَنْتَ إِلَيْهِ


"Berhati-hatilah terhadap balasan buruk dari orang yang engkau telah berbuat baik padanya."


Suatu hari nanti, kita akan mengerti mengapa ada orang-orang yang kita pinjami uang, justru memusuhi ketika ditagih. Mengapa orang-orang miskin yang dihentikan bantuannya akan marah-marah, seolah kita wajib membantu terus hingga hari kiamat.


Semua itu adalah bagian dari skenario Allah yang sedang mempersiapkan kita untuk sesuatu yang lebih besar, sesuatu yang hanya layak diberikan kepada jiwa yang telah teruji kesabarannya.


_Dari hati, untuk hari ini._

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan tinggalkan komentar anda disini, komentar spam akan masuk kotak spam

Jadwal Asesmen Nasional (AN) 2025:

 Jadwal Asesmen Nasional (AN) 2025: https://drive.google.com/file/d/1RFD7fa5l4oJSGkQ5QDEDf5W8OmZ7D32n/view