THE POWER OF PREPARATION
*THE POWER OF PREPARATION*
Masih ada satu detail lagi dari para pedagang bendera itu yang menarik untuk disampaikan. Bahwa tiang-tiang bendera yang mereka jual terlihat rapi dan mengilap. Catnya masih baru, memantulkan cahaya merah putih yang gagah.
Ini menunjukkan bahwa mereka mempersiapkan sebelum Agustus datang. Pengecatan dilakukan jauh-jauh hari sehingga ketika musimnya tiba, mereka hanya tinggal mendorong gerobak dan berjualan.
Lagipula Agustus bukanlah sesuatu yang datang tiba-tiba. Setiap tahun ia kembali pada periode yang sama. Maka mereka sudah siaga melakukan segala persiapan menjelang momen tersebut.
Hal yang sama juga terjadi dalam siklus rutinitas kita sehari-hari. Bahwa momentum terbaik untuk ibadah-ibadah harian datang secara tetap dan dapat diprediksi. Ia bukan sesuatu yang muncul mendadak seperti hujan yang turun tanpa tanda.
Tahajud selalu berada di sepertiga malam terakhir, setiap hari tanpa berubah. Waktu Dhuha selalu hadir setelah matahari terbit.
Karena waktu-waktu ini sudah bisa kita perkirakan kedatangannya, maka mempersiapkan diri sebelumnya bukanlah hal yang sulit. Misalnya, untuk persiapan tahajud, kita cukup menjaga pola tidur lebih awal dan menahan diri dari begadang tanpa manfaat.
Persiapan seperti ini adalah kunci keberhasilan dalam banyak hal. Rasulullah dalam hadist riwayat Abu Dawud dan An-Nasai, mengambil contoh ibadah shalat Jumat untuk mengajarkan betapa pentingnya persiapan.
مَنْ غَسَّلَ يَوْمَ الْجُمُعَةِ وَاغْتَسَلَ ثُمَّ بَكَّرَ وَابْتَكَرَ وَمَشَى وَلَمْ يَرْكَبْ وَدَنَا مِنَ الْإِمَامِ فَاسْتَمَعَ وَلَمْ يَلْغُ كَانَ لَهُ بِكُلِّ خُطْوَةٍ عَمَلُ سَنَةٍ أَجْرُ صِيَامِهَا وَقِيَامِهَا
_"Barangsiapa mandi pada hari Jumat, lalu berangkat awal, berjalan kaki, mendekat kepada imam, mendengarkan khutbah dan tidak melakukan hal sia-sia, maka setiap langkahnya dihitung baginya pahala satu tahun shalat dan puasa."_
Hadist ini menunjukkan, pahala terbesar dimiliki oleh mereka yang sudah siap dan datang sebelum waktunya.
Bukankah kita sering melihat atlet yang akan menghadapi pertandingan, mereka memulai latihan sebelumnya. Atau calon orang tua yang mengatur segala sesuatu menghadapi datangnya hari kelahiran bayi mereka. Agar ketika momentum yang ditunggu-tunggu datang, mereka berhasil melewatinya dengan baik.
Kesempatan akan selalu berpihak pada mereka yang sudah siap. Seperti pedagang bendera yang sudah mengecat tiang sebelum Agustus, kita pun harus menata diri sebelum momentum itu datang.
Jangan sampai musimnya tiba, kita menghadapinya tanpa persiapan. Karena pada saat itu, yang lain sudah memanen, sementara kita baru menanam.
_Dari hati, untuk hari ini._
Komentar
Posting Komentar
Silahkan tinggalkan komentar anda disini, komentar spam akan masuk kotak spam