AHLI MEMBANGUNKAN ORANG TIDUR TERBAIK DI DUNIA

 *AHLI MEMBANGUNKAN ORANG TIDUR TERBAIK DI DUNIA*


Setiap fajar, saya membangunkan anak-anak untuk Shalat Subuh. Hal ini sudah berlangsung lebih dari sepuluh tahun hingga saya hafal mereka berempat punya kebiasaan tidur yang berbeda sehingga metode membangunkannya pun berbeda.


Ada yang cukup dengan suara, ada yang memerlukan sentuhan, kadang memerlukan lima menit duduk dulu setelah bangun, bahkan ada yang harus disiapkan segelas air minum sebelumnya. Satu sama lain begitu khas.


Bila di dunia kerja, karyawan dengan pengalaman sepuluh tahun pasti sudah masuk kategori ahli. Gajinya besar, kemampuannya di atas rata-rata.


Jangan-jangan saya termasuk jajaran ahli membangunkan orang tidur terbaik di dunia? Siapa yang tahu kan. Tapi setelah dipikir-pikir lagi, sepertinya predikat tersebut terlalu tinggi. Karena keahlian saya terbatas hanya untuk empat karakter manusia saja.


Mungkin satu bulan juga cukup untuk menguasai teknik yang dibutuhkan bagi empat karakter tersebut. Artinya, pengalaman saya sebetulnya hanya satu bulan, namun diulang-ulang selama sepuluh tahun.


Ahli yang sebenarnya adalah mereka yang senantiasa meningkatkan kemampuannya bulan demi bulan, tahun demi tahun. Mereka menguasai teknik yang dibutuhkan untuk empat ratus karakter manusia yang berbeda. Ini baru layak disebut pengalaman sepuluh tahun.


Mohamed Salah tak akan menjadi salah pemain sepak bola terbaik dunia jika hanya melawan klub dari kampung. Ia bertarung di Liga Mesir, berjuang di Liga Inggris hingga mengadu nasib melawan tim-tim seluruh dunia di Liga Champions.


Jadi kini kita mengerti, bahwa menyelesaikan hal yang sama berulang-ulang akan membuat kita terbiasa. Sesekali kita perlu menyelesaikan hal yang berbeda untuk membuat kita ahli.


Barangkali inilah salah satu hikmah jika kita diberi ujian yang berbeda-beda, karena Allah mempersiapkan kita untuk menjadi ahli.


Siapa yang sudah sepuluh tahun kerja di tempat yang sama, tapi masalahnya itu-itu saja. Siapa pula yang sudah sepuluh tahun menikah, tapi konflik yang dihadapi cuma berputar di situ lagi. Bahkan ada yang sudah sepuluh tahun hijrah, tapi godaannya sejenis itu terus.


Lalu kita heran, kenapa hidup rasanya gitu-gitu saja? Kenapa gak naik-naik level?


Mungkin karena kita sedang mengalami satu bulan yang diulang sepuluh tahun, bukan sepuluh tahun yang penuh pelajaran baru. Mari berbaik sangka jika datang masalah baru. Bisa jadi pertanda Allah ingin kita berkembang.


Hari ini kita diuji dengan sakit, besok mungkin dengan kehilangan, lusa dengan pengkhianatan. Allah tahu, kalau kita hanya diuji satu hal saja terus-menerus, kita gak akan pernah jadi "ahli kehidupan".


Tapi kalau kita belajar menghadapi sepuluh macam masalah yang berbeda—kelak, kita termasuk orang paling ahli dalam bertahan. Paling paham cara menyikapi ujian, dan paling layak jadi tempat bertanya, karena sudah pernah merasakannya.


Maka, mari belajar menghadapi masalah baru sedikit demi sedikit. Perbanyak sabar dan shalat, perbaiki ikhtiar. Insya Allah, di surga-Nya, kita masuk jajaran yang lulus sertifikasi "Ahli dalam Menghadapi Ujian"—karena kita sedang mengumpulkan credit point-nya sekarang.


_Dari hati, untuk hari ini._

Komentar

Postingan populer dari blog ini

BANK SOAL SAS SD KELAS 1 - 6 LENGKAP

Perangkat Ajar IKM SD kelas 1 s.d 6

Administrasi lengkap SD SMP SMA