Sekilas Pandang

"Berbagi Ilmu, Membangun Kualitas Pendidikan Bersama" Ilmu yang dimiliki seorang guru tidak hanya bernilai ketika diterapkan di ruang kelas, tetapi akan menjadi lebih bermakna ketika dibagikan kepada sesama rekan pendidik. Sebagai pendidik, kita memiliki tanggung jawab moral untuk terus belajar dan tumbuh, sekaligus menjadi sumber inspirasi bagi rekan sejawat. Melalui diskusi, pelatihan, dan forum berbagi, kita tidak hanya meningkatkan kualitas pengajaran, tetapi juga turut andil dalam menciptakan perubahan positif di dunia pendidikan. Mari bersama membudayakan semangat berbagi ilmu. Karena dari satu guru yang berbagi, lahirlah banyak perubahan yang berarti.

Senin, 16 Juni 2025

ANAK KECIL DAN MIMPINYA

 *ANAK KECIL DAN MIMPINYA*


Seorang anak menatap angkasa

Lalu berbisik,

"Aku ingin menjadi langit

tinggi, luas, biru

melihat dunia tanpa batas."


Malamnya kala terlelap

Ia bermimpi menjadi langit

Memandang semuanya dengan puas

menyapa ombak,

mencium gunung,

menatap burung-burung dan doa-doa yang naik dari sajadah

Senyumnya tumbuh seperti cahaya


Tapi ia mulai terbang lebih jauh,

Ia melihat sesuatu yang tak ingin dilihat

Anak-anak seusianya,

tertidur dalam reruntuhan rumah

mereka tak sedang mimpi

mereka dibungkam dentuman

mereka tak sempat menyimpan cita-cita jadi langit


Ia juga melihat

Tangisan ibu memeluk debu,

Bom turun seperti hujan yang tak diundang

Sepasang sepatu baru, tanpa sepasang kaki


Ia menangis

"Bolehkah aku tidak melihat ini?

Bolehkah aku menjadi langit, tapi buta?"

Namun langit tak bisa memejam

Langit harus melihat semuanya


Ia ingin turun

Ingin jadi manusia saja

yang bisa berpaling dan berkata,

"Aku tak tahu."

"Aku bukan siapa-siapa."

"Maaf, aku sibuk."

Lalu pura-pura tidak melihat apa-apa


Karena jadi langit itu terlalu berat

langit tak bisa tutup mata

langit tak bisa tutup hati

langit tak bisa abaikan ratapan yang menembus awan


Anak itu terbangun dari lelapnya

Ia duduk memeluk lututnya

Tak jadi terbang

karena ternyata,

langit terlalu jujur untuk dunia yang penuh penyangkalan


Dan ia pun tahu,

Banyak manusia yang lebih suka jadi bukan langit,

bukan mata,

bukan nurani,

mereka hanya ingin jadi layar yang bisa dimatikan


Maka ia minta pada Tuhan

Jadikan aku langit,

yang bersaksi

Atau manusia,

yang berani peduli


Tapi jangan jadikan aku

yang tahu,

namun memilih diam.


_Dari hati, untuk hari ini._

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan tinggalkan komentar anda disini, komentar spam akan masuk kotak spam