*ANAK KECIL DAN MIMPINYA*
Seorang anak menatap angkasa
Lalu berbisik,
"Aku ingin menjadi langit
tinggi, luas, biru
melihat dunia tanpa batas."
Malamnya kala terlelap
Ia bermimpi menjadi langit
Memandang semuanya dengan puas
menyapa ombak,
mencium gunung,
menatap burung-burung dan doa-doa yang naik dari sajadah
Senyumnya tumbuh seperti cahaya
Tapi ia mulai terbang lebih jauh,
Ia melihat sesuatu yang tak ingin dilihat
Anak-anak seusianya,
tertidur dalam reruntuhan rumah
mereka tak sedang mimpi
mereka dibungkam dentuman
mereka tak sempat menyimpan cita-cita jadi langit
Ia juga melihat
Tangisan ibu memeluk debu,
Bom turun seperti hujan yang tak diundang
Sepasang sepatu baru, tanpa sepasang kaki
Ia menangis
"Bolehkah aku tidak melihat ini?
Bolehkah aku menjadi langit, tapi buta?"
Namun langit tak bisa memejam
Langit harus melihat semuanya
Ia ingin turun
Ingin jadi manusia saja
yang bisa berpaling dan berkata,
"Aku tak tahu."
"Aku bukan siapa-siapa."
"Maaf, aku sibuk."
Lalu pura-pura tidak melihat apa-apa
Karena jadi langit itu terlalu berat
langit tak bisa tutup mata
langit tak bisa tutup hati
langit tak bisa abaikan ratapan yang menembus awan
Anak itu terbangun dari lelapnya
Ia duduk memeluk lututnya
Tak jadi terbang
karena ternyata,
langit terlalu jujur untuk dunia yang penuh penyangkalan
Dan ia pun tahu,
Banyak manusia yang lebih suka jadi bukan langit,
bukan mata,
bukan nurani,
mereka hanya ingin jadi layar yang bisa dimatikan
Maka ia minta pada Tuhan
Jadikan aku langit,
yang bersaksi
Atau manusia,
yang berani peduli
Tapi jangan jadikan aku
yang tahu,
namun memilih diam.
_Dari hati, untuk hari ini._
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan tinggalkan komentar anda disini, komentar spam akan masuk kotak spam