Kamis, 26 Juni 2025

FILOSOFI TAJWID

 *FILOSOFI TAJWID*


Dalam ilmu tajwid, ada satu kaidah yang sederhana tapi penuh makna yang disebut _iqlab._ Yaitu berubahnya huruf nun menjadi huruf mim, karena adanya interaksi dengan huruf ba.


Mengapa huruf nun harus berubah? Untuk kelancaran bacaan Al-Quran. Mari kita simak contohnya dalam Surat Al-Humazah ayat 4,

كَلَّا لَيُنْبَذَنَّ فِى الْحُطَمَةِ

Ayat ini dibaca menjadi, _Kalla layumbazanna fil hutomah._ Perhatikan meskipun tertulis dengan huruf nun pada _layunbazanna,_ namun kita tetap membacanya dengan huruf mim.


Dari kaidah tajwid ini, kita bisa belajar sesuatu yang dapat diaplikasikan dalam hidup, bahwa berubah itu kadang harus dilakukan.


Misalnya dalam dunia usaha. Pasar berubah. Perilaku konsumen berubah. Teknologi berkembang cepat. Kalau pemilik usaha kaku, tidak mau berubah, maka perniagaannya bisa tidak lancar.


Jangan heran jika kita sering menyaksikan para pedagang di pasar kini berubah menjadi toko online. Sambil menunggu pelanggan yang datang, live streaming juga berjalan untuk menawarkan produk di Shopee dan Tokopedia.


Perubahan metode berjualan dari konvensional ke digital ini harus dilakukan demi kelancaran usaha. Seperti huruf nun yang berubah demi kelancaran tilawah.


Tak jauh berbeda dalam hubungan dengan pasangan, ada kalanya perubahan itu menjadi sebuah tuntutan. Masalah seringkali muncul karena salah satu pihak keras kepala mempertahankan kebiasaan yang tidak disukai pasangannya.


Saya kenal seseorang yang rela mengubah pola makannya secara total menjadi diet gula, setelah pasangannya divonis dokter menderita diabetes. Perubahan seperti ini adalah bentuk kesetiaan yang tidak perlu dijelaskan lagi dengan kata-kata.


Kita juga mungkin memiliki teman atau saudara yang berhenti merokok setelah menikah. Cinta sejati tak membutuhkan cokelat dan bunga, namun sebuah keberanian untuk berubah demi kenyamanan pasangan.


Jika saat ini kita sedang menghadapi keadaan yang cukup rumit bersama pasangan, cobalah bertanya apa yang perlu kita ubah pada diri kita sebagai sebuah pembuktian bahwa kita mau mengerti perasaannya.


Bisa saja kita selama ini selalu dominan, semua harus sesuai dengan yang kita katakan. Maka bagaimana kalau kita mencoba berubah. Jadilah lebih sabar. Cobalah untuk mendengarkan. 


Kalau sebuah huruf saja rela berubah demi menjaga bacaan tetap harmoni, mengapa kita enggan berubah demi menjaga keharmonisan keluarga.


Demikianlah, _iqlab_ dalam ilmu tajwid mengajarkan kita bahwa perubahan bukanlah tanda kekalahan, melainkan bukti kepedulian. Sesungguhnya di balik setiap perubahan yang ikhlas, selalu tersirat rahmat Allah yang mengalir indah seperti indahnya lantunan ayat-ayat suci.


_Dari hati, untuk hari ini._

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan tinggalkan komentar anda disini, komentar spam akan masuk kotak spam