Rabu, 25 Juni 2025

HARI TERPENTING ADALAH HARI INI

 *HARI TERPENTING ADALAH HARI INI*


Beberapa institusi seperti Australian National University dan University of Queensland secara sungguh-sungguh melakukan penelitian neurosains untuk mengetahui bagaimana cara kerja otak manusia. Hasilnya cukup menarik.


Otak kita adalah mesin luar biasa yang memproses setiap tugas berdasarkan bagaimana kita memandangnya. Saat kita melihat sebuah tugas besar, otak secara alami memberi sugesti bahwa itu berat dan sulit, memicu rasa cemas dan stres.


Otak lebih mudah menerima tugas kecil yang terasa ringan dan mudah, sehingga motivasi dan energi kita meningkat. Saat tugas kecil ini selesai, otak mendapatkan sinyal positif yang berfungsi mengurangi kecemasan dan meningkatkan rasa percaya diri.


Secara ilmiah hal ini disebut plastisitas otak _(neuroplasticity)_ yaitu kemampuan otak untuk berubah dan menyesuaikan diri sepanjang hidup, baik secara struktur maupun fungsi, sebagai respons terhadap latihan, kebiasaan, dan pengalaman.


Mari kita lihat contohnya. Jika kita ingin menulis sebuah buku, jangan bebankan otak kita dengan membuat target bahwa buku setebal 600 halaman akan kita selesaikan dalam dua bulan!


Kita harus pandai mengendalikan persepsi, sehingga otak juga akan melakukan penyesuaian. Akan lebih baik jika kita membuat target untuk menulis 10 halaman setiap hari. Sehingga apabila hari ini berlalu dan target mudah itu tercapai, kita senang dan bersyukur, lalu siap mengulangi lagi esok hari.


Kuncinya, keberhasilan besar tercapai dari langkah-langkah kecil yang konsisten. Jadi, jangan biarkan beban besar menghalangi langkah kita. Fokus saja pada kewajiban hari ini, kerjakan dengan hati yang ringan, dan biarkan otak merasakan kemenangan kecil itu. Besok, ulangi lagi dengan semangat yang sama.


Cara ini memanfaatkan cara kerja otak untuk menjaga keseimbangan emosi dan kognisi, sehingga kita bisa maju tanpa merasa terbebani.


Jauh sebelum para peneliti mengambil kesimpulan ini, Al-Imam Ghazali telah memberi nasihat kepada kita.


وَكَلِّفْ نَفْسَكَ الصَّبْرَ عَلَى طَاعَةِ ٱللَّهِ يَوْمًا فَيَوْمًا، فَإِنَّكَ لَوْ قَدِرْتَ ٱلْبَقَاءَ خَمْسِينَ سَنَةً، وَأَلْزَمْتَهَا ٱلصَّبْرَ عَلَى طَاعَةِ ٱللَّهِ تَعَالَى، نَفَرَتْ وَٱسْتَعْصَتْ عَلَيْكَ.


_Latih dirimu dalam ketaatan kepada Allah dari hari ke hari. Karena jika kamu membayangkan harus taat selama lima puluh tahun ke depan, tentu jiwamu akan merasa enggan dan berat._


Perhatikan gambaran yang diberikan oleh Hujjatul Islam tersebut. Andai seseorang menyangka usianya mungkin masih lima puluh tahun lagi di dunia, lalu dia membayangkan harus taat selama itu tentu akan merasa takut dan khawatir tidak bisa istikamah.


Maka cukuplah bagi orang tersebut jika ia bangun pagi, kemudian berniat bahwa hari itu akan ia jalankan dengan sepenuh ketaatan kepada Allah hingga malam tiba. Tentu hal ini lebih ringan dan mudah diterima jiwanya. Tinggal mengulangi lagi pada keesokan harinya. Boleh jadi, lima puluh tahun ia lalui tanpa terasa.


Dengan cara ini, otak kita akan terus memberi sugesti positif, membangun motivasi, dan membawa kita lebih dekat ke tujuan besar tanpa rasa takut atau berat yang berlebihan.


Daripada membebani diri dengan memikirkan seluruh tugas besar sekaligus, fokuslah pada apa yang bisa kita selesaikan hari ini saja!


_Dari hati, untuk hari ini._

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan tinggalkan komentar anda disini, komentar spam akan masuk kotak spam

Beberapa contoh soal ANBK baik latihan soal anbk kelas 5 literasi dan contoh latihan soal anbk kelas 5 numerasi dapat murid gunakan sebagai bahan pembelajaran sebelum pelaksanaan ujian

 *Beberapa contoh soal ANBK  baik latihan soal anbk kelas 5 literasi dan contoh latihan soal anbk kelas 5 numerasi dapat murid gunakan sebag...