*MEMBACA ULANG AYAT YANG TELAH KITA HAFAL*
Ada sebuah ayat yang pasti kita hafal kalimatnya, bahkan mengerti maknanya. Namun boleh jadi ada sudut pandang yang terlewatkan. Ayat tersebut adalah Al-Insyirah: 5,
فَإِنَّ مَعَ ٱلْعُسْرِ يُسْرًا
_"Karena sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan."_
Penjelasan apakah yang mungkin terlewat dari pemahaman kita? Bahwa ayat tersebut ingin menjelaskan kesatuan tak terpisahkan antara kesulitan dan kemudahan. Keduanya adalah satu paket.
Tafsir Al-Misbah menyebut bahwa kerja keras adalah bagian dari proses kesulitan. Jadi yang namanya kesulitan tidak harus identik dengan ujian atau musibah seperti yang selama ini kita pahami.
Sejalan pula dengan Tafsir Fi Zhilalil Qur'an, yang mengatakan bahwa kemudahan yang dijanjikan Allah adalah balasan bagi hamba-Nya yang gigih dalam menghadapi kesulitan dan tantangan. Ini menguatkan keterkaitan antara kerja keras dan hasilnya berupa kemudahan hidup.
Rasa lelah yang kita alami hari ini, jam-jam tambahan yang kita korbankan untuk belajar, kerja keras yang kita curahkan, atau disiplin yang kita terapkan untuk meraih target, semua itu adalah bagian dari "kesulitan" yang sedang kita hadapi.
Maka yakinlah suatu saat kemudahan hidup itu akan datang. Buah manis dari kerja keras dan kesabaran kita.
Tafsir Al-Misbah juga secara cermat mengutarakan bahwa ayat di atas menyebut _bersama_ kesulitan ada kemudahan, alih-alih menyebut _setelah_ kesulitan ada kemudahan.
Ini berarti, dalam beberapa hal tidak tertutup kemungkinan ada orang-orang yang memilih kemudahan lebih dahulu, baru kemudian kesulitan.
Mereka memilih untuk bersantai dulu sekarang, banyak rebahan dan waktunya habis untuk scroll medsos. Mereka lupa bahwa kesulitan dan kemudahan itu satu paket.
Jika memilih mudah saat ini, berarti harus siap menanggung kepayahan yang lebih besar di kemudian hari. Karena usia kita terus bertambah, namun tenaga dan semangat semakin berkurang.
Hidup adalah siklus kesulitan dan kemudahan yang tak terpisahkan. Manusia diberikan kebebasan untuk memilih kapan ia ingin kerja keras dan kapan ia ingin menikmati kemudahan.
Pilihan yang paling benar tentu menempuh kesulitan dulu sekarang, ketika kita memang berada di waktu terbaik untuk mengarungi tantangan.
Maka, jangan pernah takut untuk merasa lelah dalam mengejar hal-hal yang baik dan bermanfaat. Biarkan rasa lelah hari ini menjadi benih bagi kelapangan masa depan kita.
_Dari hati, untuk hari ini._
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan tinggalkan komentar anda disini, komentar spam akan masuk kotak spam