PELAJARAN DARI DZULHIJJAH (2)


 *PELAJARAN DARI DZULHIJJAH (2)*


Hidup sering kali membawa kita pada pertanyaan, "Apa yang akan terjadi nanti?" Ketidakpastian ini bisa muncul dalam berbagai bentuk, membuat kita gelisah dan tidak tahu harus bagaimana. Kisah Nabi Ibrahim hadir sebagai inspirasi abadi tentang cara menghadapi ketidakpastian dengan iman dan keteguhan.


Bayangkan perintah Allah kepada Nabi Ibrahim untuk meninggalkan Siti Hajar dan putranya di lembah Mekkah yang tandus, tanpa air dan penghuni. Penuh dengan ketidakpastian.


Siti Hajar awalnya bingung, namun ketika tahu ini adalah kehendak Allah, ia berkata dengan penuh keyakinan, "Allah tidak akan menyia-nyiakan kami." 


Siti Hajar tidak hanya pasrah, dengan penuh tanggung jawab ia berlari bolak-balik antara bukit Shafa dan Marwah tujuh kali, mencari air untuk putranya. Usahanya yang gigih berbuah hasil dengan munculnya air zamzam. Bukti bahwa keyakinan dan usaha bisa mengatasi situasi yang tampak mustahil.


Nabi Ibrahim juga tidak berlepas tangan begitu saja, ia senantiasa berdoa kepada Allah yang terbaik untuk keluarganya.


رَّبَّنَآ إِنِّىٓ أَسْكَنتُ مِن ذُرِّيَّتِى بِوَادٍ غَيْرِ ذِى زَرْعٍ عِندَ بَيْتِكَ ٱلْمُحَرَّمِ رَبَّنَا لِيُقِيمُوا۟ ٱلصَّلَوٰةَ فَٱجْعَلْ أَفْـِٔدَةً مِّنَ ٱلنَّاسِ تَهْوِىٓ إِلَيْهِمْ وَٱرْزُقْهُم مِّنَ ٱلثَّمَرَٰتِ لَعَلَّهُمْ يَشْكُرُونَ


_"Ya Tuhan kami, sesungguhnya aku telah menempatkan sebahagian keturunanku di lembah yang tidak mempunyai tanam-tanaman di dekat rumah Engkau (Baitullah) yang dihormati, ya Tuhan kami (yang demikian itu) agar mereka mendirikan shalat, maka jadikanlah hati sebagian manusia cenderung kepada mereka dan beri rezekilah mereka dari buah-buahan, mudah-mudahan mereka bersyukur."_ (Surat Ibrahim ayat 37)


Bukankah hidup kita penuh dengan ketidakpastian. Saat seseorang memutuskan untuk menikah, ia diliputi rasa bimbang. Apakah pasangan ini benar-benar jodoh yang tepat? Bagaimana kehidupan pernikahan akan berjalan? Apakah kami bisa mengatasi konflik bersama?


Atau ketika panggilan kerja datang, namun kita mendapat penempatan di luar pulau. Lagi-lagi rasa khawatir datang. Apakah saya akan cocok dengan lingkungan baru? Bagaimana jika saya rindu rumah atau keluarga? Apakah karir saya akan berkembang sesuai harapan?


Apalagi saat memutuskan untuk memulai bisnis sendiri. Sudah pasti banyak hal yang tak bisa diprediksi. Apakah produk saya akan laku di pasaran? Bagaimana menghadapi persaingan? Apakah saya bisa mengelola keuangan dengan baik? 


Masih banyak lagi contoh yang menunjukkan bahwa dalam kehidupan ini memang fitrahnya ketidakpastian datang silih berganti. Untuk itulah Allah abadikan kisah Nabi Ibrahim, sehingga kita tahu bagaimana menghadapinya.


Yaitu dengan doa dan tawakal sepenuhnya kepada Allah. Karena doa membawa ketenangan di tengah ketidakpastian. Kemudian ikhtiar maksimal, seperti Siti Hajar berlari mencari air. Karena tawakal harus diiringi tindakan nyata.


Dengan meneladani sikap Nabi Ibrahim dan Siti Hajar, kita bisa menghadapi ketidakpastian dengan lebih bijak dan optimis. Keyakinan pada Allah dan usaha keras akan membawa kita menemukan hikmah di setiap langkah. Tetap semangat menjalani hidup, apa pun tantangannya!


_Dari hati, untuk hari ini._

Komentar

Postingan populer dari blog ini

BANK SOAL SAS SD KELAS 1 - 6 LENGKAP

Perangkat Ajar IKM SD kelas 1 s.d 6

Administrasi lengkap SD SMP SMA