Zulaikha, mengapa tak menunggu?
Tidak semua yang di inginkan harus segera digenggam. Seperti malam yang menunggu fajar, seperti benih yang menunggu hujan, ada keindahan dalam jeda-dalam ketidaksegeraan yang mendewasakan.
Seperti yusuf yang lebih memilih penjara daripada menghianati keyakinannya, Ada cinta yg justru tumbuh dalam kesabaran, Ada rasa yang semakin jernih ketika dibiarkan matang oleh waktu. Tidak semua yang berkilau digapai tergesa-gesa, sebab apa yang datang terlalu cepat sering kali pergi dengan cara yang sama.
Zulaikha pernah keliru mengira bahwa memiliki adalah satu-satunya bukti mencintai. Namun, cinta yang sejati bukanlah seberpa kuat tangan menggenggam, namun seberapa tulus hati merelakan. Ada saatnya seseorang perlu belajar melepaskan, agar kelak, jika memang ditakdirkan ia kembali dengan cara yang lebih indah, bukan karna ambisi, tapi karena takdir yang merestui.
Komentar
Posting Komentar
Silahkan tinggalkan komentar anda disini, komentar spam akan masuk kotak spam